SOLOK, KP – Pemkab Solok menggelar rapat evaluasi pengendalian kegiatan pembangunan tahun 2023 di Gedung Solinda Arosuka. Rapat dipimpin Sekda Medison dan dihadiri para asisten, staf ahli, kepala OPD, dan Camat se-Kabupaten , serta para KPA-PPTK masing-masing OPD.
Asisten II Deni Prihatni dalam laporannya menyampaikan, jumlah paket pengadaan barang dan jasa yang nilainya di atas Rp50 juta pada tahun 2023 sebanyak 956 paket dan paket tender sebanyak 37 paket.
“Seluruh paket tender tersebut merupakan proyek strategis pemerintah,” kata Deni.
Ia mengimbau kepada kepala OPD supaya menyusun langkah-langkah strategis dalam mempercepat pelaksanaan kegiatan pembangunan dan segera menyusun proses pengadaan barang/jasa sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Sementara, Sekda Medison dalam arahannya menyampaikan bahwa rapat ini merupakan evaluasi anggaran tahun 2022 sekaligus membahas program kerja di tahun anggaran 2023.
” Pada tahun 2022, capaian fisik menumpuk di akhir tahun karena terjadi akumulasi pengadaan barang dan jasa yang berasal dari APBD awal dan ABPD perubahan, sehingga berdampak pada fluktuasi pencairan keuangan,” terang Medison.
Selain itu, pelaksanaan kegiatan fisik tidak diimbangi dengan pelaksanaan administrasi keuangan dan menimbulkan selisih terhadap realisasi kegiatan fisik dan keuangan mencapai 10 persen.
“Di sisi lain, realisasi belanja TKDN ternyata belum diinput ke aplikasi belanja barang dan jasa,” lanjutnya.
Oleh karena itu, sekda berpesan agar tahun ini pekerjaan yang harus dimulai di awal tahun segera dilaksanakan dan tidak ada penundaan untuk mencegah penumpukan pada akhir tahun nanti.
Sekda menambahkan, pada tahun 2023 ini ada diusulkan penerimaan PPPK untuk sektor kesehatan sebanyak 315 orang, pendidikan 405 orang, dan tenaga teknis sekitar 100 orang yang akan diadakan tes dari BKN dengan mekanisme Computer Assisted Test (CAT). (wan)