Home » Erwin Yunaz Beberkan Resep Sukses Pemko Payakumbuh

Erwin Yunaz Beberkan Resep Sukses Pemko Payakumbuh

BICARA SCHOOL OF RANDANG DI RADIO GEBU MINANG

Redaksi
4 menit baca

PAYAKUMBUH, KP – Program School of Randang yang digagas oleh Wakil Walikota Payakumbuh periode 2017-2022 Erwin Yunaz berhasil mengharumkan nama Kota Payakumbuh dengan sukses. Bahkan, menjadi salah satu nominator Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD) tingkat Kabupaten/Kota se Indonesia yang digelar oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Republik Indonesia Tahun 2023 ini.

Pada sebuah kesempatan, Erwin Yunaz diundang khusus oleh Radio Gebu Minang bersama perantau Minang di Bandung dan Arab Saudi untuk berbagi resep sukses terkait inovasi yang diluncurkan Pemerintah Kota Payakumbuh sejak April 2021 ini, Minggu (12/3).

Erwin memaparkan School Of Randang merupakan bagian dari wujud brand Kota Payakumbuh, The City of Randang, di Kota Payakumbuh sudah ada kampung randang, literasi randang, berbagai varian randang, dapur randang kualitas ekspor yakni Sentra IKM randang.

“Kita ingin mewujudkan peluang bisnis yang menjanjikan bagi pelaku usaha randang di Kota Payakumbuh, termasuk budaya merandang yang kita ajarkan kepada generasi muda usia sekolah,” kata Erwin.

Erwin menjelaskan, sebagai pemimpin yang diamanahkan oleh masyarakat, ia harus punya warisan. Karena Erwin lama di swasta, dia berusaha memaksimalkan Kota Payakumbuh yang meski dari segi wilayahnya kecil, namun potensi Payakumbuh besar.

“Saat diberikan amanah, kita langsung tancap gas. Berbagai inovasi diluncurkan, termasuk School of Randang sebagai estafet kearifan lokal sejak dini. Kita menarik minat anak-anak sekolah. Mereka dapat belajar proses membuat masakan khas Minangkabau ini,” kata Erwin.

Sasarannya, mulai dari siswa/siswi tingkat SD sampai SMA se-kota Payakumbuh. Sejak usia dini ini, masyarakat harus mengenal dan mempelajari seluk beluknya ranah Minang, adat, budaya dan kearifan lokal seperti merandang ini harus dapat terjaga dan selalu lestari sampai kapanpun.

Erwin menyebut, School of Randang sebagai Teaching factory. Sebuah gerakan kreatifitas, yang akan menjadi ikonnya Kota Payakumbuh. Penguatan dari lintas sektoral untuk sama-sama memahami apa tujuan dari Kota Payakumbuh kedepan.

Berbekal sentra industri randang Kota Payakumbuh yang sudah memiliki semua sertifikasi halal, kata Erwin, sehingga baik mulai dari awal pengolahan sampai pengemasan sentra industri randang ini sudah dijamin kualitasnya. Tentunya dengan sertifikasi ini, hasil produksi dari sentra randang Kota Payakumbuh tidak hanya dipasarkan di tingkat lokal saja, akan tetapi sampai ke pasar mancanegara.

Erwin Yunaz menambahkan, muncul pertanyaan kepada Kepala Daerah seberapa jauh mereka mampu dan tahan dalam kondisi pandemi Covid-19 sekarang, bagaimana memberikan karya dalam kondisi sulit.

Ini dinilai Erwin sebagai tantangan ketahanan seorang pemimpin di era krisis, artinya seberapa kuat ketahanan fisik dan psikis, apakah mereka sanggup atau tidak berkreasi mengelola energi bersama untuk mendukung pemerintahan.

Dia bertekad membangun kota kelahirannya menuju ke arah yang lebih baik dengan branding kota The City of Randang yang sudah dipegang oleh Kota Payakumbuh. Menurutnya pencapaian ini tidaklah mudah, karena kedepan akan ditambah dengan tantangan untuk mendatangkan peluang investasi ke kota.

Bukti dari pentingnya enterpreneurship Kepala Daerah adalah mereka selain dituntut menjadi CEO yang mampu bergerak dalam kondisi sulit, sekaligus harus bisa meyakinkan investor untuk bekerja sama.

“Parameter mengukur kerja pemimpin, mampu mendatangkan prestasi dan membangkitkan kreatifitas. Payakumbuh dulunya tidak punya identitas, satu-satunya dari 530 kota/kabupaten se Indonesia yang melakukan rebranding. Dengan usaha yang tidak mudah, kita bisa merebut klaim kepemilikan Randang dari negara lain, ditambah kota kita juga terkenal dengan kota kuliner,” tambahnya.

Kehadiran School of Randang ini diharapkan akan menjadi wisata kuliner ikonik kedepannya di Payakumbuh.

Sementara itu, perantau Minang yang mengikuti dialog interaktif di Radio Gebu Minang menyampaikan apresiasi dan bangga, gagasan maestro randang Erwin Yunaz mampu mengharumkan nama Sumbar di kancah nasional, meski baru masuk nominator 14 besar tapi pencapaian ini sangat luar biasa.

“Yang membuat kami takjub adalah Bapak Erwin Yunaz, orang Minangkabau yang mampu mengkolaborasikan randang dengan teknologi. Biasanya randang diproduksi dengan metode tradisional secara turun temurun, tapi di Kota Payakumbuh sudah memakai mesin dan cita rasanya tetap terjaga, ciri khas randang itu tidak hilang,” ujar Adit, Perantau Bandung.

Sementara itu Naila, anak muda Minang di Kota Bandung mengaku saat mendengar topik School of Randang cukup kaget ada program yang begitu unik di Kota Payakumbuh.

Zahra, yang berada di Arab Saudi turut menyampaikan apresiasi dengan kehadiran School Of Randang, sebuah program yang tidak biasa ada dan tidak biasa dilakukan, bagaimana melestarikan randang kepada generasi muda, sejak dini mereka diberikan ilmu agar memahami apa itu randang yang merupakan bagian dari identitas etnis Minang. (dst)

Jangan Lewatkan