PADANG, KP – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menyelesaikan pembangunan Jembatan Gantung Sungai Pisang, Kecamatan Bungus Teluk Kabung. Pembangunan jembatan gantung ini merupakan salah satu infrastruktur kerakyatan yang manfaatnya langsung dirasakan masyarakat. Sebab, akan mempermudah akses warga di Sungai Pisang sekaligus penunjang pariwisata menuju Pulau Pasumpahan, Pulau Pamutusan, dan Pulau Sikuai.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, pembangunan jembatan gantung akan memperlancar mobilitas dan memangkas waktu tempuh yang sebelumnya harus memutar jauh karena terpisah oleh kondisi geografis, seperti lereng, bukit, jurang, ataupun sungai.
“Hadirnya jembatan gantung akan mempermudah dan memperpendek akses masyarakat menuju sekolah, pasar, tempat kerja, mengurus administrasi ke kantor kelurahan atau kecamatan dan akses silaturahmi antar warga,” kata Menteri Basuki, Kamis (5/1).
Jembatan Sungai Pisang dibangun Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Sumbar, Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR untuk menggantikan jembatan lama yang kondisinya sudah tidak layak. Sesuai dengan peruntukannya, Jembatan Gantung Sungai Pisang dikhususkan untuk warga yang berjalan kaki atau menggunakan sepeda motor. Jembatan itu tidak boleh dilewati oleh kendaraan roda empat, kecuali keadaan darurat untuk ambulan.
Jembatan Gantung Sungai Pisang membentang di atas Sungai Pisang sepanjang 42 meter. Pembangunan jembatan dimulai 19 April 2022 dan selesai 100 persen pada Desember 2022. Nilai kontrak pembangunan jembatan gantung itu sebesar Rp3,6 miliar dengan pelaksana pekerjaan CV Alyra.
Kehadiran jembatan ini sangat penting untuk mobilitas orang maupun barang, khususnya para nelayan yang tinggal di seberang Sungai Pisang yang hendak berjualan ikan. Selain itu, jembatan gantung tersebut juga membuka potensi lain untuk meningkatkan ekonomi warga sekitar, salah satunya sebagai daya tarik pariwisata dan mempermudah akses wisatawan menuju dermaga kapal boat menuju destinasi pariwisata di Pulau Pasumpahan, Pulau Pamutusan, dan Pulau Sikuai. (mas)