Home » PCM Koto Tangah Gelar Pengajian Terpadu Milad ke-111 Sekaligus Pelantikan Pengurus

PCM Koto Tangah Gelar Pengajian Terpadu Milad ke-111 Sekaligus Pelantikan Pengurus

Redaksi
2 menit baca

PADANG, KP – Pengurus Persyarikatan Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Koto Tangah, Kota Padang, menggelar pengajian terpadu peringatan Milad Muhammadiyah ke-111 yang diselenggarakan di Auditorium Prof. Dr. Ahmad Syafi’i Ma’arif, Kampus Universitas Muhammadiyah Sumbar, Minggu (26/11/2023).

Pada kesempatan itu juga dilakukan pelantikan pengurus Cabang Muhammadiyah Koto Tangah periode 2023-2027 yang diketuai Syafrizal Tanjung.

“Kegiatan pengajian terpadu peringatan Milad Muhammadiyah yang ke-111 ini juga bertujuan untuk meningkatkan silaturahmi warga persyarikatan, terutama di lingkungan Cabang Koto Tangah,” kata Syafrizal Tanjung.

Menurutnya, sebagai bagian dari sejarah Indonesia, kontribusi Muhammadiyah terhadap negara dan modernitas islam tidak bisa terlupakan. Ia menjelaskan, Milad Muhammadiyah ke-111 tahun 2023 ini mengusung tema ‘Ikhtiar Menyelamatkan Semesta’ yang dilatarbelakangi atas keprihatinan Muhammadiyah terhadap kondisi alam yang semakin rusak.

Sementara, Pimpinan PD Muhammadiyah Kota Padang Maspeg Abbas mengharapkan kepada warga Muhammadiyah di setiap cang di Kota Padang untuk menghelat pengajian takhasus. Bahkan, saran untuk untuk melaksanakan pengajian takhassus ini sudah diminta kepada Ketua PDM Padang M. Fikar namun hingga sekarang belum terealisasi.

“Mudah-mudahan pengajian takhassus ini dapat segera terealisasi,” kata Maspeg.

Di tempat yang sama, Pembina PC Muhammadiyah Koto Tangah, Kijal Atri Tanjung mengharapkan warga persyarikatan harus memiliki karakter Muhammadiyah, terutama kepribadian Muhammadiyah yang tediri dari 10 item.

“Di antaranya, beramal dan berjuang untuk perdamaian dan kesejahteraan, memperbanyak kawan dan mengamalkan ukhuwah Islamiyah, lapang dada, dan memperluas pandangan dengan memegang teguh ajaran,” kata Kijal.

Ditambahkannya, Muhammadiyah juga harus memperhatikan beberapa hal, termasuk memperhatikan kader yang berada di lingkungan cabang dan ranting.

Ia berpesan agar pemimpin dan pengurusnya harus berdekatan. Begitu juga pemimpin atau kepala daerah harus mendekat dengan rakyatnya dan jangan pernah menjauh dari rakyat yang dipimpinnya.

“Jangan hanya dekat dengan rakyat ketika hendak melampiaskan syahwat politik, tapi ketika sudah duduk di tampuk pimpinan malah menjauh dari rakyat. Pemimpin harus sensitif terhadap rakyat yang kita pimpin,” pungkasnya. (ak)

Jangan Lewatkan