PADANG, KP – Gubernur Sumbar Mahyeldi memimpin Rapat Antisipasi Kelangkaan Ketersediaan Pangan dalam Menghadapi Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri 1444 H/2023, di Ruang Rapat Istana Gubernuran, Selasa (10/1).
Gubernur menyampaikan, dalam waktu dekat umat muslim akan melaksanakan ibadah puasa Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah Tahun 2023. Datangnya hari besar keagamaan tersebut berdampak pada peningkatan permintaan masyarakat terhadap beberapa komoditas bahan pokok. Berdasarkan survey perkembangan harga yang diterbitkan oleh Bank Indonesia Perwakilan Sumbar, terdapat beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga atau inflasi, seperti cabai, jengkol, ayam, beras, ikan, telur, minyak goreng, rokok, emas, gula pasir, gas elpiji, dan bawang merah.
Untuk itu, Gubernur menyampaikan perlunya dilakukan langkah antisipasi jelang Ramadan dan Idul Fitri, di antaranya memastikan stok pangan harus tersedia hingga mengkoordinasikan pembenahan irigasi.
“Selain itu juga melakukan operasi pasar murah. Apalagi Perum Bulog Kanwil Sumbar akan kedatangan stok 5 ribu ton beras dari Thailand. Semoga stoknya cukup sampai Ramadan,” kata gubernur.
Ia juga menjelaskan tantangan pengendalian inflasi jelang Ramadan dan Idul Fitri tahun ini, seperti krisis pangan dunia dan kemiskinan ekstrem. Mahyeldi menekankan, mengentaskan kemiskinan ekstrim hingga nol persen pada tahun 2030 sesuai SDGs atau tahun 2024 sesuai rencana pembangunan jangka menengah nasional (RPJMN 2019-2024) menjadi prioritas Pemprov Sumbar yang harus diwujudkan dengan kolaborasi dan komitmen semua pihak.
Gubernur Mahyeldi juga meminta kepala OPD terkait melakukan pemantauan secara berkala terhadap kecukupan stok barang dengan berkoordinasi dan bersinergi antar institusi untuk memastikan ketersediaan dan kelancaran distribusi barang selama Ramadan dan Idul Fitri 2023.
Selain itu, gubernur juga menginstruksikan melakukan operasi pasar dalam rangka menjaga keterjangkauan harga kebutuhan pokok dan melakukan gerakan menanam satu juta cabai dengan membagikan bibit cabai dalam polybag kepada masyarakat.
Sementara, Kepala Dinas Pangan Sumbar Efendi menyampaikan, untuk memenuhi kebutuhan beras menjelang hari besar keagamaan nasional (HBKN) tahun 2023, salah satu upaya yang bisa dilakukan memberikan pembinaan intensif terhadap petani melalui Sekolah Lapang.
“Dengan Sekolah Lapang para petani akan belajar bagaimana cara merawat tanaman, mereka juga bisa berkonsultasi dengan penyuluh pertanian. Sekolah Lapang ini dilakukan melalui pelatihan tatap muka setiap dua minggu di lapangan hingga 14 kali,” ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Perum Bulog Kanwil Sumbar Sri Wulan Astuti mengatakan, total ketersediaan beras di gudang bulog saat ini 2.380 ton. Jumlah itu cukup untuk menghadapi Ramadan dan Idul Fitri. Ia menambahkan, Sumbar juga akan kedatangan beras impor asal Thailand sebanyak 5 ribu ton dan daging kerbau sebanyak 13,4 ton. (mas)