LUBUK SIKAPING, KP – Bupati Pasaman, Sabar AS mengatakan, posisi surplus darah yang dialami Palang Merah Indonesia (PMI) Pasaman sejak beberapa waktu belakangan menimbulkan sejumlah dampak positif yang menggembirakan.
Merujuk dari data Badan Pusat Statistik (BPS), menurut Bupati Sabar, menyusul posisi surplus darah yang dialami oleh PMI Pasaman, membuat kasus kematian bayi dan ibu melahirkan berhasil mengalami penurunan.
“Ini sebuah realitas yang sangat membahagiakan kita,” ujar Bupati Sabar dalam penandatanganan MoU antara PMI Pasaman dengan Kantor Kemenag Pasaman di Lubuk Sikaping, Selasa (11/2).
Acara itu antara lain dihadiri Kakan Kemenag Pasaman, H. Yasril, Wakil Ketua PMI Pasaman, Rusben Aguswar, Kasi PAIS Kemenag Pasaman, Yuli Sabri, Kasi Penyelenggara Wakaf dan Zakat, Hendri Hidayat, sejumlah Kepala KUA dan lainnya.
Dikatakan Bupati Sabar, menurunnya angka kematian bayi dan ibu melahirkan di daerah yang dilalui oleh garis khatulistiwa itu sangat berkorelasi dengan meningkatnya usia harapan hidup masyarakat di kabupaten tersebut.
“Hal tersebut juga memberi kontribusi yang signifikan bagi upaya peningkatan indeks pembangunan manusia (IPM) Pasaman,” ujarnya. Sebab, dijelaskan Sabar, selain ekonomi dan pendidikan, variabel lain dalam penilaian IPM adalah sektor kesehatan.
Sabar mengatakan, dulunya ia risih karena IPM Pasaman berada pada nomor urut dua dari bawah dari 19 kabupaten/kota yang ada di Sumbar. “Tapi secara perlahan posisi itu terus berhasil kita perbaiki,” tandasnya.
Sementara Kakan Kemenag Pasaman, H.Yasril mengatakan, MoU yang ditandatangi merupakan wujud kongkret dukungan kantor yang ia pimpin untuk mendukung misi PMI yang sarat dengan nilai kemanusiaan.
Dikatakan Yasril, bila menyangkut dengan tugas kemanusiaan, hal-hal yang menjadi pembeda di tengah umat seperti agama dan lainnya menjadi lumer dengan sendirinya.
Yasril menjelaskan, substansi dari MoU itu antara lain adalah upaya untuk menyediakan dan mendistribusikan darah, dan memastikan ketersediaan darah yang aman sesuai dengan standar kesehatan.
“Karena akan memasuki bulan Ramadan, MoU itu juga dimaksudkan agar darah selama bulan puasa tersedia dalam kondisi cukup dan juga dijamin keamanannya,” sebut Yasril.
Di tempat yang sama Wakil Ketua PMI Pasaman, Rosben Aguswar memberi apresiasi terhadap jajaran Kemenag Pasaman yang bersedia menjalin kerjasama dengan PMI Pasaman.
Menurut Rosben, pada intinya MoU itu berisikan dukungan dari Kemenag Pasaman terhadap program PMI Pasaman, terutama dalam hal penyelenggaraan donor darah untuk mencukupi kebutuhan stok darah di PMI Pasaman.
“Jajaran Kemenag Pasaman, mulai dari tingkat kabupaten sampai ke jenjang yang paling rendah bersedia menyelenggarakan donor darah secara berkala,” sambungnya.
Karena akan memasuki bulan Ramadan, menurut Rosben, untuk sementara kegiatan donor darah di kalangan umat Islam diistirahatkan dulu. “Kita akan fokus donor darah di luar pemeluk agama Islam,” sebutnya. Usai penandatanganan MoU, dilanjutkan dengan kegiatan donor darah di lingkungan Kantor Kemenag Pasaman dan MAN 1 Pasaman di Lubuk Sikaping. (nst)