PADANG, KP – Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Kunto Arief Wibowo beserta rombongan melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Sumbar, Jumat (13/1). Kedatangan mantan Danrem 032/Wirabraja itu disambut hangat Gubernur Sumbar Mahyeldi, di Istana Gubernuran.
Acara ramah tamah dan jamuan makan malam itu turut dihadiri Sekertaris Daerah (Sekda) Sumbar Hansastri, staf ahli, kepala OPD, unsur forkopimda, dan Ketua PWI Sumbar Basril Basyar.
Dalam acara tersebut, Gubernur Mahyeldi mengangkat masalah stunting yang berkaitan erat dengan gizi. Oleh karena itu, pihaknya fokus pada peningkatan kualitas gizi pada makanan. Salah satu upaya yang dilakukan adalah pengembangan ternak unggas di seluruh wilayah Sumbar. Program itu berhasil memproduksi 43 ribu ton lebih daging ayam hingga dan 401 ribu ton lebih telur.
“Namun kita tidak ingin berhenti di sini, kita juga bertekad untuk terus mengupayakan peningkatan produksi dan peningkatan kualitas dengan membuat apartemen ayam/unggas dengan sistem ‘closed house’. Hal ini berguna untuk menghasilkan ayam pedaging yang optimal disertai harga yang ekonomis,” kata Mahyeldi.
Dengan program itu, ia berharap masalah stunting bisa teratasi sekaligus meningkatkan pendapatan peternak.
Pada kesempatan tersebut, gubernur juga memuji hasil kerja Pangdam III Siliwangi, salah satunya adalah Apartemen Ayam yang pernah ia kunjungi saat melakukan dinas ke Jawa Barat. Apartemen ayam itu terdiri dari enam lantai dan bisa membudidayakan sampai 6000 ayam.
“Tempatnya bersih, terkelola dengan baik, tidak menimbulkan bau menyengat, kualitas ayamnya pun lebih baik,” puji Gubernur Mahyeldi.
Sementara, Pangdam III Siliwangi Mayjen TNI Kunto Arief Wibowo mengatakan, Sumbar memiliki potensi alam luar biasa. Namun, ujarnya, ada beberapa persoalan yang jadi perhatian yaitu sosial ekonomi, sosial budaya, dan teknologi.
Terkait sosial budaya, ia memutarkan video program kerja yang telah dilakukan selama bertugas di Jawa Barat dan juga pernah ia implementasikan di Sumbar saat menjabat sebagai Danrem 032/Wbr. Program kerja tersebut antara lain Inovasi pompa hidran, pengaplikasian bios 44 pada udang, bios 44 bc pada pohon karet, inovasi pembuatan es batu dan garam, inovasi mesin nusantara, inovasi bahan baku semen, pemanfaatan lahan tambang yang tidak digunakan kembali, penanaman mangrove di wilayah Cirebon, pembukaan lahan kritis bekas galian pasir, pemanfaatan lingkungan yang punya nilai ekonomis, dan lain sebagainya.
Mayjen TNI Kunto Arief Wibowo juga menjelaskan pola peternakan ayam modern yang menggunakan sistem apartemen di Desa Cijipati, Kabupaten Bandung. Perternakan ayam berbentuk apartemen tersebut memiliki banyak keunggulan, termasuk ramah lingkungan dan sekaligus mendukung program Pangdam III/Siliwangi dalam konservasi lingkungan. Ia pun berharap inovasi Apartemen Ayam itu dapat dikembangkan di Sumbar. (mas)