Home » H. Edy Oktafiandi: Ragam Pakaian Adat Nusantara pada Upacara HAB Kemenag LambangKuatnya Kerukunan

H. Edy Oktafiandi: Ragam Pakaian Adat Nusantara pada Upacara HAB Kemenag LambangKuatnya Kerukunan

Redaksi
2 menit baca

PADANG, KP – Ada nuansa berbeda pada upacara peringatan Hari Amal Bakti (HAB) Kementerian Agama ke-77 tingkat Kota Padang, di Balaikota Padang, Selasa (3/1) dari upacara tahun-tahun sebelumnya. Nuansa berbeda itu adalah ragam pakaian adat nusantara yang dikenakan para pejabat, mulai dari Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Padang H. Edy Oktafiandi, Kasubbag TU Zulfahmi, para kasi, penyelenggara syariah, pengawas madrasah dan PAI, para kepala madrasah dan KUA, serta seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) dan perwakilan siswa madrasah.

“Keberagaman itu melambangkan betapa kuatnya kerukunan umat beragama dan menunjukkan bahwa kita adalah Indonesia, kita cinta Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) harga mati,” kata Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Padang H. Edy Oktafiandi usai upacara.

Ia menjelaskan, petunjuk tentang pakaian itu merujuk pada Surat Edaran Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemenag RI Nomor 42 tentang Perubahan Panduan Hari Amal Bakti (HAB) ke-77 Kementerian Agama Republik Indonesia dengan Tagline ‘Kerukunan Umat Untuk Indonesia Hebat’.

Ia menambahkan, pakaian adat merupakan salah satu simbol bahwa negara Indonesia memiliki kebudayaan yang beragam.

“Pakaian adat di setiap daerah dan provinsi menunjukkan betapa kayanya negara kita dengan budaya yang menakjubkan. Setiap pakaian adat merepresentasikan dari mana kita berasal serta bagaimana karakter dan kultur daerah tersebut yang menyatu dalam bingkai negara Indonesia,” ujarnya.

“Sebagai warna negara Indonesia, kita wajib mencintai pakaian adat dan juga bangga memakainya. Dengan memakai pakaian adat, maka batas kaya dan miskin, tinggi rendah, hingga oposisi dan koalisi jadi hilang. Kita jadi setara saat memakai pakaian adat,” imbuh Edy Oktafiandi.

Menurutnya, jangan ada yang merasa malu memakai pakaian adat. Justru harus ditunjukkan pada dunia betapa kayanya keberagaman budaya pakaian adat nusantara.

“Memakai baju adat juga bisa jadi teladan berharga untuk generasi sekarang supaya mereka mensyukuri, mengenal, dan turut melestarikan ragam budaya bangsa,” katanya.

Kakankemenag berharap warna-warni peringatan HAB ke-77 Kementerian Agama tahun ini menjadi momentum untuk menguatkan persatuan dalam keberagaman dan menguatkan kerukunan umat untuk indonesia kuat. (ak)

Jangan Lewatkan