SAWAHLUNTO, KP – Perpustakaan kini telah berevolusi menjadi lebih dari sekadar tempat membaca buku, tetapi telah menjadi pusat inklusi sosial.
Hal itu disampaikan Kepala Bidang Perpustakaan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Sawahlunto, Zahara Nova, di Sawahlunto, Rabu (15/5).
“Dulu, perpustakaan hanya dikenal sebagai tempat untuk membaca buku. Namun, sekarang perpustakaan telah menjadi tempat di mana ilmu dipahami dan dipraktekkan dari berbagai sumber yang tersedia,” ujarnya.
Zahara Nova menegaskan bahwa perpustakaan di Sawahlunto kini tidak hanya menyediakan buku sebagai sumber ilmu, tetapi juga mendukung transfer ilmu melalui pustakawan dan pegiat literasi. Masyarakat dapat mengikuti berbagai kegiatan di perpustakaan, termasuk kelompok belajar bahasa Inggris, matematika, hingga kegiatan praktis seperti memasak dan menjahit, yang semuanya sudah diadakan di Perpustakaan Umum Adi Negoro Kota Sawahlunto.
Zahara mengundang masyarakat yang ingin meningkatkan pengetahuan mereka tidak hanya melalui membaca, tetapi juga melalui berbagai kegiatan lainnya, untuk mengunjungi Perpustakaan Umum Kota Sawahlunto. (mas)