Home » Antisipasi Polio, Pemko Bukittinggi Canangkan Imunisasi Serentak

Antisipasi Polio, Pemko Bukittinggi Canangkan Imunisasi Serentak

Redaksi
1 menit baca

BUKITTINGGI, KP – Sumbar menjadi salah satu provinsi di Indonesia yang berisiko tinggi terhadap penularan virus polio. Berdasarkan rekomendasi WHO, Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional (ITAGI) dan Komite Ahli Eradikasi Polio, dibutuhkan upaya berupa kegiatan ‘crash program polio’ untuk menutup kesenjangan imunitas terhadap virus polio.

Menyikapi hal itu, Pemprov Sumbar menggelar pertemuan Advokasi dan Sosialisasi Crash Program Imunisasi Polio di Hotel Santika Premier Padang, Senin lalu (20/2). Atas nama walikota, Sekda Bukittinggi Martias Wanto melakukan penandatangan bersama dukungan lintas sektor dalam pelaksanaan ‘Crash Program Polio’ di Sumbar.

Sekda Martias Wanto menjelaskan, Crash Program Polio merupakan pemberian imunisasi Polio tambahan pada sasaran tanpa memandang status dan interval imunisasi sebelumnya, baik imunisasi rutin maupun BIAN. Kegiatan ini dilaksanakan pada wilayah yang memerlukan intervensi secara cepat untuk mencegah penularan virus polio.

“Sampai saat ini belum ditemukan kasus polio di Bukittinggi. Namun untuk antisipasi, kita sudah sosialisasi kepada masyarakat agar tetap waspada. Kita juga imbau warga untuk ikut imunisasi serentak pada 6-13 Maret 2023 mendatang di posyandu, poskeskel, posbindu, dan PAUD terdekat,” ujar Sekda Martias Wanto didampingi Kadis Kesehatan Linda Faroza dan Kabag Tapem Mihandrik.

Dijelaskannya, saat pelaksanaan Crash Program Polio nantinya, dilakukan pemberian dosis Imunisasi bivalent Oral Pollo Vaccine (bOPV) dan dosis imunisasi Inactivated Poliovirus Vaccine (IPV). Imunisasi bOPV ditujukan untuk anak usia 0-59 bulan. Sedangkan imunisai IPV untuk anak usia 4-59 bulan.

Pada kesempatan itu, Ketua MUI Sumbar Buya Gusrizal Gazahar juga memberikan dukungan penuh terhadap pemberian imunisasi polio. Hal ini telah dirapatkan dengan MUI se-Sumatra Barat, sehingga imunisasi ini aman diberikan pada anak guna mengantisipasi dampak buruk polio.

Advokasi, Sosialisasi, dan Penguatan Crash Program Polio dari Kementrian Kesehatan itu dibuka oleh Gubernur Sumbar Mahyeldi. dan penandatangan komitmen dilakukan walikota dan bupati se-Sumbar. (oki)

Jangan Lewatkan