PADANG, KP — Di balik sukses kontingen Sumbar yang tampil gemilang pada ajang PON Beladiri II 2025 di Kudus, terdapat peran besar tim kesehatan KONI Sumbar yang bekerja tanpa sorotan lampu arena. Mereka menjadi penopang utama agar atlet tetap bugar, terhindar dari cedera, dan mampu tampil maksimal hingga laga terakhir.
Tim kesehatan ini dipimpin Dr. Pudia M. Indika dan diperkuat sejumlah tenaga profesional, di antaranya fisioterapis Donal Syafrianto serta para masseur Abdimen Kaperi, Liza, Langgeng Sukma Jaya, Ilham, Muhamad Ramos, dan Putri Rahmadini. Selama kompetisi, mereka fokus menjaga kebugaran dan kondisi fisik para atlet di setiap cabang beladiri.
“Bahagia bagi kami adalah ketika atlet tidak mengalami cedera, baik sebelum maupun setelah bertanding. Kondisi kesehatan atlet menjadi prioritas utama kami. Jika mereka meraih medali, itu bonus dari sedikit kontribusi kami di balik layar,” ujar Dr. Pudia, Kamis (23/10).
Meski menghadapi jadwal padat dan tekanan tinggi, tim kesehatan KONI Sumbar tetap bekerja tanpa mengenal lelah.
“Tidak ada duka dalam tugas ini. Selagi atlet sehat, bisa bertanding dan pulang tanpa cedera, itu sudah menjadi kebahagiaan bagi kami,” tambah dosen Universitas Negeri Padang tersebut.
Sebagai bagian dari tim pendukung KONI Sumbar, mereka menjalankan tugas dengan penuh tanggung jawab.
“Kepercayaan yang diberikan KONI kepada kami sebagai mitra kerja kami laksanakan sepenuh hati dan tanpa pamrih,” tegas Pudia.
Ia berharap kerja keras tim kesehatan dapat memberikan dampak jangka panjang bagi pembinaan atlet Sumbar.
“Kami ingin kontribusi ini bermanfaat nyata bagi para atlet, karena mereka bukan hanya bertanding untuk hari ini, tetapi juga membangun masa depan dan karier olahraga mereka. Semua kami lakukan demi kejayaan Tuah Sakato,” pungkasnya. (spc)
