BUKITINGGI, KP – Sosok anak muda milenial, Andi Putra digadang-gadang bakal maju dalam Pilkada Bukittinggi 2024. Pria kelahiran tahun 1990 itu merupakan seorang pengusaha yang bergerak di bidang usaha ikan beku dan ekspedisi mobil pendingin. Berkat kesukseskan usahanya itu, ia juga sering dijuluki sebagai ‘Sultan Bukittinggi’.
Andi Putra yang hobi sepak bola juga sempat mengharumkan nama klub kebanggaan Kota Bukittinggi PSKB bersama Walikota Erman Safar. Dua tahun lalu, PSKB sempat menembus 16 besar Divisi III PSSI.
Mencuatnya nama sosok milenial ini sesuai dengan tuntutan perubahan. Saat ini sedang tren kepala daerah setingkat walikota dan bupati dipimpin oleh anak muda. Seperti Walikota Solo Gibran, Walikota Medan Bobby Nasution, dan banyak lagi.
Di Sumbar ada Fadly Amran (Walikota Padang Panjang) dan Erman Safar (Walikota Bukittinggi). Para kaum milenial ini cukup sukses dalam membangun daerah dengan program unggulannya masing-masing.
Andi Putra saat dikonfirmasi KORAN PADANG melalui ponselnya mengucapkan terimakasih kepada masyarakat yang telah mengapungkan namanya sebagai salah satu bakal calon Walikota Bukittinggi. Namun semuanya itu tergantung kepada partai, terutama partai Nasdem tempat Andi Putra berpolitik.
“Untuk pencalonan kepala daerah tergantung partai, kalau partai menyuruh maju sebagai bakal calon kepala daerah, maka kita harus siap. Kalau partai tidak merestui, tidak mungkin kita memaksakan diri,” ungkap Andi Putra.
Saat ini, Andi Putra maju sebagai calon legislatif dari Partai Nasdem DPRD Bukittinggi untuk Dapil 1 Kecamatan Mandiangin Koto Selayan (MKS). Oleh karena itu, ia mengaku fokus dulu untuk pileg.
Terkait komitmenya untuk masyarakat apabila dipercayai sebagai anggota DPRD atau bakal calon walikota, yang paling diutamakannya adalah peningkatan taraf ekonomi dangan meningkatkan daya saing UMKM . Sehingga, masyarakat tidak tergantung pada pemerintah.
Di sisi lain, sebutnya, pemerintah seharusnya memberi fasilitas dan solusi dalam peningkatan daya saing masyarakat. Seperti memberikan fasiltas dalam segi peningkatan variasi produk dan kemasan serta mencarikan solusi terkait pemasaran, baik di dalam Kota Bukittinggi maupun luar Kota Bukittinggi.
Di samping itu, lanjutnya, Bukittinggi merupakan destinasi utama wisata Sumbar dengan sektor pariwisata menjadi penyumbang PAD terbesar. Untuk itu, terangnya, konsep pariwisata Bukittinggi harus beralih pola agar dapat mendatangkan orang sebanyak mungkin ke Bukittinggi dengan membuat suasana nyaman bagi para tamu yang datang.
“Kalau sekarang pariwisata Bukittinggi mengandalkan keindahan alam dan kesejukan udaranya, ke depan bisa digeser dari wisata alam ke wisata aktivitas sesuai tuntutan zaman. Dengan dijadikannya wisata Bukitinggi sebagai wisata aktivitas, kita optimis pengunjung Bukitinggi tidak merasa bosan untuk datang berkunjung ke Bukittinggi karena mereka akan selalu menemukan suasana yang berbeda dalam setiap kunjungan,” ungkap Andi Putra. (eds)
 
			        
